Minggu, 13 Mei 2012

Tafakur - Hamba Yang Menantang

Oleh Jarjani Usman

"Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!" (QS. Yaa Siin:77).

Manusia disebut sebagai hamba yang (kebanyakannya) kurang bersyukur dan suka menantang. Sebutan ini sepatutnya membuat kita membuka tabir yang menutupi perilaku diri kita sendiri. Tak tertutup kemungkinan, dalam perilaku-perilaku tersebut bersemayam penyakit lupa diri dan suka menantangAllah.

Lebih-lebih begitu banyak cara hidup yang baik yang ditunjuki Allah, tetapi mengapa yang disukai malah yang dilarangNya. Allah melarang manusia menyombongkan diri, namun larangan inilah yang suka ditantang. Dilarang berbuat zalim, malah suka menzalimi. Dilarang bermegah-megahan dengan harta, malah itu yang kita senangi. Disuruh melaksanakan shalat ketika azan tiba, malah kebanyakan manusia dengan pongahnya mengabaikannya.

Demikian aneh perilaku sebahagian kita. Padahal, lazimnya yang suka menantang adalah yang merasa diri perkasa. Sedangkan kita manusia jelas sangat lemah. Satu saja penyakit ditimpakan bagi para pelaku zina, manusia menjadi lemah terkulai bertahun-tahun dan sangat berputus asa. Satu bencana alam diberikan, manusia kehilangan arah dan gagal segala rencana. Sedikit saja dibuka kisah perilaku buruknya di dunia ini, banyak orang yang jatuh sakit tiba-tiba.



DyStar Confidentiality Notice:
This message and any attachments are confidential and intended only for use
by the recipient named above. Unauthorized disclosure, distribution or copying
of this communication and the information contained in it is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient, please notify us immediately and delete the
message and any attachments. Thank you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar