Senin, 11 Juni 2012

Tafakur - Waktu, Kerugian, dan Nasehat

Oleh: Jarjani Usman

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran serta nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al 'Ashr: 1-3).

Allah bersumpah dengan menggunakan pilihan (benda) waktu. Pilihan ini merupakan suatu petunjuk bagi manusia betapa pentingnya memberikan perhatian kepada waktu. Apalagi waktu yang dikaitkan dengan kerugian yang menimpa makhluk manusia. Dengan demikian, kita manusia memiliki kemungkinan-kemungkinan.

Pertama, kemungkinan besar merugi sepanjang masa. Lebih-lebih manusia seringkali melupakan dua sifatnya, yaitu lemah dan pelupa. Begitu mudah jebol pertahanan imannya, sehingga dalam keadaan demikian lupa memikirkan kerugian yang akan menimpa. Diingatkan bah separah-parah kerugian ialah bila tak beriman dengan sesungguhnya. Kata-kata sesungguhnya sering ditambahkan pada kata beriman, yang menunjukkan bahwa ada manusia yang mengaku beriman, tetapi sesungguhnya tidak.

Kedua, kemungkinan untuk selamat dari kerugian besar. Apalagi Allah untuk menunjukkan cara yang bisa digunakan untuk menyelamatkan manusia, seperti melalui nasehat. Nasehat ini tentunya bukan milik seseorang tertentu, tetapi hak masing-masing orang. Dengan demikian, setiap orang berhak dan memikiki kewajiban untuk saling memberi nasehat. Apalagi orang alim atau pemberi nasehat pun kadangkala terjerumus dalam dosa, sehingga juga ikut menjadi target yang perlu dinasehati.



DyStar Confidentiality Notice:
This message and any attachments are confidential and intended only for use
by the recipient named above. Unauthorized disclosure, distribution or copying
of this communication and the information contained in it is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient, please notify us immediately and delete the
message and any attachments. Thank you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar