Senin, 11 Juni 2012

Tafakur - Kesibukan

Oleh Jarjani Usman

"Salah satu tanda bahwa Allah mulai berpaling dari seorang hamba ialah tatkala dijadikannya sibuk dalam hal-hal yang tak penting bagi dirinya" (Hasan rahimahullah).

Sebahagian orang senantiasa bergelut dengan kesibukan setiap hari. Umur terkuras. Kesibukan tak ada ujungnya siang dan malam. Seharusnya umur yang dihabiskan sedikit demi sedikit memberi makna bagi perbaikan diri. Namun, bagi sebahagian, kesibukan tak memberi manfaat samasekali, baik perbaikan kemampuan dalam berhubungan dengan Allah, maupun perbaikan kemampuan dalam berhubungan dengan sesama manusia. Keadaan diri seperti ini sepatutnya segera direnungi untuk memperbaiki diri.

Sebagaimana dalam hadits di atas, keadaan demikian yang mengenai seseorang bisa berarti bahwa Allah sudah berpaling darinya. Barangsiapa mengalami demikian, maka akan mengalami kehidupan dunia yang sangat buruk. Kehidupan dunia yang buruk digambarkan dalam Alquran bila seseorang melupakan Allah, sehingga lupa pada diri sendiri. Lupa pada diri sendiri terjadi bila tak mempersiapkan hari esok. Sebagaimana diingatkan dalam Alquran, "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)" (QS. Al-Hasyr : 18).

Juga siapapun yang mengalami kehidupan demikian bisa membuat hidupnya tak bermakna. Hidup menjadi bermakna bila mampu meningkatkan keimanan dan selanjutnya menjaga ketaatan kepada Allah. Dalam Alquran disebutkan bahwa tidak diciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada Allah.



DyStar Confidentiality Notice:
This message and any attachments are confidential and intended only for use
by the recipient named above. Unauthorized disclosure, distribution or copying
of this communication and the information contained in it is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient, please notify us immediately and delete the
message and any attachments. Thank you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar