Selasa, 26 Juni 2012

Tafakur - Akhlak Yang Baik

Oleh: Jarjani Usman

"Sesungguhnya sesuatu yang paling utama dalam mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak yang baik" (HR. Ahmad).

Akhlak yang baik tidak pernah terhenti diperbincangkan. Namun, yang kerap terhenti ialah upaya mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal yang lebih utama dan tak boleh terhenti adalah mewujudkannya dalam perilaku.

Apalagi perilaku sehari-hari yang dihiasi dengan akhlakul karimah yang ditunjukkan seseorang dalam hubungannya dengan sesama manusia, ikut memberi pengaruh yang besar terhadap pembentukan perilaku masyarakat yang lebih luas. Sebab, umumnya manusia, meskipun orang yang dicap jahat, memiliki kecenderungan menyenangi akhlak yang baik.

Namun, Imam Al Ghazali mengingatkan, akhlak yang baik tidak mungkin akan meresap dalam jiwa seseorang selama ia tidak meninggalkan kelakuan-kelakuan yang buruk. Apa yang diingatkan oleh ulama besar tersebut menunjukkan bahwa selama masih menyimpan kemunafikan dalam diri kita, tidak akan terwujud akhlak yang baik yang sesungguhnya, kecuali hanya berupa kata-kata simbolik saja yang semakin banyak, semakin membosankan. Tidak demikian (membosankan) dengan perilaku yang baik, semakin banyak ditunjukkan seseorang, semakin menyenangkan.

Semoga kita mau saling mengingatkan (dengan perilaku) untuk mewujudkan akhlak yang baik. Dengan cara demikian, insya Allah kita mampu menyesuaikan diri dengan tujuan diutusnya Rasul, yaitu memperbaiki akhlak manusia, sekaligus memiliki amalan yang berat di timbangan di akhirat kelak.



DyStar Confidentiality Notice:
This message and any attachments are confidential and intended only for use
by the recipient named above. Unauthorized disclosure, distribution or copying
of this communication and the information contained in it is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient, please notify us immediately and delete the
message and any attachments. Thank you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar