Senin, 27 Agustus 2012

Tafakur - Tidak Pernah Puas

Oleh Jarjani Usman

"Seandainya anak cucu Adam (manusia) telah memperoleh dua lembah berisi emas, niscaya ia masih menginginkan lembah emas yang ketiga" (HR Imam Ahmad).

Keinginan manusia tak bertepi. Saat belum pernah mendapatkan suatu jabatan biasa, misalnya, jabatan kecil pun rasanya cukup. Namun ketika mendapatkannya, rasanya kita puas bila mendapatkan jabatan yang lebih tinggi lagi. Ketika mendapatkan yang lebih tinggi lagi, kita rasanya puas bila mendapatkan yang lebih tinggi lagi. Demikian seterusnya. Begitulah kira-kira hawa nafsu kita manusia yang diisyaratkan dalam hadits di atas. Karena itu, penting hawa nafsu dikendalikan agar tidak menimbulkan celaka. Rasulullah SAW mengingatkan, "Cintamu terhadap sesuatu membuatmu buta dan tuli" (HR Ahmad).

Peringatan itu terbukti. Betapa banyak orang yang sudah terlalu cinta pada suatu jabatan, misalnya, kemudian menjadi tuli terhadap peringatan dan buta dalam melihat kenyataan. Ia menjadi tak peduli dengan kenyataannya dirinya bahwa kemampuan dirinya rendah untuk memangku jabatan tersebut. Tidak mau tahu juga terhadap akibat-akibat buruk yang akan timbul terhadap masyarakat banyak akibat rendahnya kemampuannya bila nanti menjabat.

Hanya satu yang bisa menghentikan keinginan manusia untuk meriah kepuasan. Yaitu, kematian. Nabi SAW mengingatkan, "Tidak akan pernah penuh perut anak Adam kecuali ditutup dalam tanah (mati)." Namun peringatan Rasulullah SAW ini tidak juga berguna, kecuali untuk orang-orang yang masih lapang hatinya.




DyStar Confidentiality Notice:
This message and any attachments are confidential and intended only for use
by the recipient named above. Unauthorized disclosure, distribution or copying
of this communication and the information contained in it is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient, please notify us immediately and delete the
message and any attachments. Thank you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar