Jumat, 25 Januari 2013

Khotbah - Kebencian

Salah satu sifat yang patut kita teladani dari kanjeng Nabi Muhammad adalah memiliki hati yang lapang, atau tidak membenci seseorang.

Sebagai introspeksi, Adakah seseorang yang kita benci? Siapa dia? Bila ada, itu manusiawi. Tetapi segeralah buang rasa benci itu. Mengapa? Karena rasa benci itu sangat merugikan. Ia seperti api yang membakar kayu. Ia seperti keburukan yang membakar kebaikan.

Apabila rasa benci kepada seseorang masih bersemayam, setidaknya ada tiga kerugian. PERTAMA, kebencian itu menutup kebaikan dan amal sholeh. Contohnya, ketika orang yang kita benci memerlukan sesuatu, kita enggan membantunya. Padahal sebenarnya kita bisa membantunya karena memang bisa, atau punya sesuatu yang mereka perlukan. Bila ini terjadi, kita kehilangan peluang untuk beramal sholeh, di mana amal soleh adalah salah satu pintu untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt.

KEDUA, kebencian itu menggerogoti kesehatan. Ternyata sehat bukan hanya karena rajin olah raga, makan teratur atau cukup istirahat. Menurut pakar-pakar kesehatan, "penyakit hati" seperti dengki, egois, sombong, serakah, iri, dan tentu benci di dalamnya, itu bisa memicu timbulnya penyakit di dalam diri.

Jadi, apabila kita sudah rajin olah raga, sudah mengatur pola makan, dan istirahat cukup, namun penyakit masih juga setia menemani hidup kita, segera introspeksilah. Mungkin masih ada kebencian dan penyakit-penyakit hati lainnya yang bersemayam di dalam hati. Bersihkanlah segera sebelum semakin kronis.

KETIGA, kebencian membuat hidup jadi gelisah. Kita akan selalu berusaha menghindar berjumpa dengan orang yang kita benci. Saat jumpa dengan mereka, perasaan kita benar-benar tidak suka, dan berharap segera berpisah. Saat orang yang kita benci mendapatkan kebaikan, hati pun terkadang marah dan gelisah. Sehingga tepat, kebencian itu bisa menjauhkan kita dari ketenangan dan kebahagiaan.

APAKAH kita tidak boleh memiliki rasa benci? Tentu boleh. Tapi gunakanlah rasa benci itu pada tempat yang tepat. Bencilah perbuatan dosa. Bencilah kemaksiatan. Bencilah perbuatan yang merusak dan merugikan orang lain dan lingkungan. Bencilah sesuatu yang bisa menjauhkan cinta kita kepada Allah, Sang Pencipta. Wallahu a'lam.

 

Baarakallah …

Bhayangkara Baru, 2 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar