Kamis, 18 Juli 2013

HIKMAH DI BALIK PUASA RAMADHAN


Segala puji bagi Allah. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rosulullah Muhammad Saw.

 

Marilah kita baca lagi Firman Allah yang sering kita dengar di bulan Ramadhan ini.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS 2.183)

 

Di ujung ayat terdapat kalimat, LAALLA, yang artinya agar, semoga, atau mudah-mudahan. Ini dimaksudkan bahwa pelaksanaan ibadah puasa mampu membawa seseorang untuk memiliki sifat takwa.

 

Di dalam dunia fisik atau materi ada istilah antivirus. Beragam penyakit yang seperti AIDS, flu burung, flu unggas, dan seterusnya dapat berujung pada kematian bila tidak diberi antivirus.

 

Begitu pula dengan iman dan islam kita. Tanpa adanya antivirus takwa, keimanan dan keislaman kita bisa mati, Kematian itu bisa menimpa pada anak-anak, remaja, dewasa, atau orang tua.

 

Tanpa antivirus takwa, manusia hari ini jadi gelap tanpa pedoman, hidup sering diwarnai kepura-puraan.

 

Anak berpura-pura baik di hadapan ibu-bapaknya. Murid berpura-pura baik di hadapan guru-gurunya. Para guru dan orang tua berpura-pura baik di hadapan anak didiknya. Para muballig berpura-pura baik di hadapan pendengarnya. Isteri berpura-pura baik di hadapan suami. Suami berpura baik di hadapan isteri. Dan seterusnya, dan seterunya. Semua akibat ketiadaan antivirus dosa, yaitu TAKWA.

 

Tanpa adanya antivirus takwa itu, segala aktifitas dan amal yang setiap hari kita lakukan hanya berujung pada pujian dan penghargaan manusia lain.

 

Saat itulah Romadhan hadir. Allah sediakan peluang bagi manusia yang tengah asyik berdosa dan berpura-pura agar kembali membetulkan segala kekeliruan.

 

Antivirus takwa inilah yang diwasiatkan Allah di awal-awal kepada Nabi Adam,

 

يا بنى آدم قد أنزلنا عليكم لباسًا يوارى سوآتكم وريشًا، ولباس التقوى ذلك خير

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian TAKWA itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." ( Al-A'raf : 26)

 

Takwa adalah tujuan puasa. Secara bahasa, takwa itu takut, senantiasa jauh, dan berhati-hati. Sedangkan menurut istilah, takwa tidak hanya bermakna takut dan menjauh, tetapi juga membawa maksud cinta dan mendekat.

 

Takwa tidak berbentuk fisik. Tidak segi enam, bujur sangkar, bulat, atau persegi. Tidak juga bertablet atau berkapsul. Ia adalah siraman keimanan dalam bentuk ruhani. Tidak terlihat mata, tidak tercium hidung, dan tidak terdengar telinga.

 

"Takwa itu tempatnya di dalam hati, bukan hati dalam bentuk fisik, melainkan hati nurani di dalam diri," begitu kata Rasulullah.

 

Umar pernah ditanya sahabatnya mengenai takwa. Katanya, bahwa takwa itu seperti melewati jalan berduri. Butuh kesiagaan, usaha, dan kehati-hatian, agar tidak terjatuh dan menginjak duri itu.

 

Dengan perumpamaan takwa dari Umar itu, semoga kita bisa mengambil pelajaran,  untuk terus berhati-hati dalam setiap tingkah laku, percakapan, tulisan, ibadah, niat, kerja, pergaulan, dan semua aspek kehidupan kita.

 

Barakallah … Bhayangkara, 19 Juli 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar